Monday, March 17, 2008

Hijrah Sebagai Barisan

Awalnya adalah keyakinan. Zul, demikian namanya kami samarkan, menanggalkan logika dunia ketika ia memilih Islam sebagai jalan hidupnya. Status, penghasilan yang melekat padanya, kedudukan sangat terhormat di komunitasnya adalah sebagian 'kekayaan' yang ia tinggalkan ketika hijrah. "Kesulitan, masalah" jawabnya tegas ketika ia ditanya apa resiko dari keputusannya itu.

Maka lembar-lembar pertama hidup barunya berisi banyak kesulitan. Ia memiliki istri yang hampir melahirkan, ia harus segera menemukan sumber penghasilan. Secara bersamaan ia juga harus menjelaskan pilihannya pada keluarganya. Disisi yang lain, ia harus juga belajar mengenal jalan hidup barunya dengan cepat dan menjaganya dari tolakan, dorongan agar ia kembali kejalan yang ia tinggalkan..

Tapi ia tetap pada keputusan itu.

Dan janji Allah pun terwujud mantan pendeta tersebut. Dengan IzinNya ia beroleh tempat berjualan gorengan. Melalui RahmatNya ia dipertemukan dengan donatur yang bersedia membiayai usahanya.

Lalu hari-harinya diisi berjualan gorengan dan sholat bersama kami. Ucapan, pakaian, tindakan semakin hari semakin menegaskan pilihan baru jalan hidupnya.

Suatu hari ia mengutarakan niatnya membuka tambal ban. "Agar saya lebih mampu menafkahi keluarga" jelasnya. Ketika seorang donatur memiliki dongkrak mobil yang tak lagi dipakai, kami lalu meminta dongkrak tersebut sebagai infaq dan menyerahkan kepadanya sebagai modal usahanya

Demikian program Infaq Barang Produktif (I-Pro)* dimulai, dan ia menjadi penerima barang infaq pertama.

Awal Maret lalu, 6 minggu setelah I-Pro digulirkan, kembali ia menerima sejumlah dana untuk membeli alat untuk membuka ban dari velg-nya, melengkapi dongkrak yang telah ia terima dan kompresor yang ia beli dari tabungan hasil berjualan gorengan.

Dana itu berasal dari peralatan rumah tangga pantas pakai, barang tidak terpakai yang kami kumpulkan satu demi satu dari donatur, kami perbaiki dan kami jual kembali.

Minggu ini, Insya Allah Zul dapat selangkah lebih dekat dengan satu cita-citanya : memperoleh harta halal untuk memenuhi kebutuhan keluarganya yang terus bertambah. Ia masih harus terus berusaha keras, tapi "keyakinan yang dulu membawa saya kepada Islam, adalah keyakinan yang sama yang menemani saya saat ini".

I-Pro (dibaca ai-pro) yang tengah kami galakkan saat ini berangkat dari keyakinan serupa: bahwa kita adalah barisan. Sebagai barisan, kita dapat saling bersinergi, memberikan nilai/manfaat lebih dari setiap titik kelebihan kita. Dongkrak yang tak lagi dipakai, dalam barisan, dapat dirubah menjadi sebuah kesempatan bagi saudara kita untuk memenuhi kewajiban azasinya: menafkahi keluarga. Tape, kipas angin, mesin cuci, TV, VCD Player, AC, kardus, tempat tidur, rak piring yang teronggok dipojok rumah, dalam barisan, telah dirubah menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi Zul dan tentu saja bagi saudara kita lainnya

Kisah Zul diatas adalah kisah sebuah Hijrah: merubah cara pandang kita dari sebuah kerumunan menjadi sebuah barisan. Anda dapat bergabung kedalam barisan dan memberitahu istri/suami, teman, rekan kerja, relasi bahwa barang-barang yang 'tak banyak berarti' dirumah mereka dapat menjadi sumber-sumber kehidupan saudara kita yang lain.

Karena kini, kita adalah sebuah barisan.

-------
*) I-Pro adalah program galang donasi melalui infaq barang yang tidak lagi terpakai. Barang-barang tersebut akan kami perbaiki, kami jual kembali atau kami serahkan sebagai modal usaha dhuafa. Anda dapat berpartisipasi dengan menelpon kami di 0770 611901, mengirim fax ke 0770 611902, sms/telpon ke 0811 700 0040 atau email ke layanan@dsniamanah.or.id



1 comment:

Petani Kota said...

Assalamu'alaikum wr wb.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Shalawat beriring salam semoga senantiasa terlimpahkan atas junjungan umat ini Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya sampai akhir zaman.
Dengan surat ini dan yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : NURHALIMAH
Tempat/tgl lahir : Indramayu, 21 Februari 1986
Alamat : Duren Tiga RT. 002 RW. 07 Kel. Duren Tiga
Kecamatan Pancoran Kotamadya Jakarta Selatan
Nama Orang Tua : Narto (bapak) dan Munikah (ibu)
Penyakit : TBC TULANG BELAKANG
Melalui surat ini saya dengan sebenar-benarnya adalah seorang thalibul 'ilmi (penuntut ilmu) yang alhamdulillah dengan izin Allah SWT pada tahun ini masih mendapat kesempatan belajar study di LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) dengan biaya Beasiswa dari Kerajaan Arab Saudi.
Sebenarnya saya sudah lama merasakan sakit, akan tetapi akhir-akhir ini penyakit saya bertambah meluas dan kondisi badan atau kesehatan saya bertambah lemah. Untuk jalan saja susah/sakit apalagi untuk beraktifitas sehari-hari sehingga ditengah-tengah ujian saya terpaksa tidak bisa mengikuti semua mata kuliah yang diujikan LIPIA pada minggu ini karena masuk ke rumah sakit sejak tanggal 6 Januari 2009 sampai sekarang.
Sakit yang saya rasakan sekarang antara lain:
• Nafsu makan tidak ada dan berat badan turun drastis
• Tulang punggung agak bungkuk dan ada benjolan
• Sering kesemutan pada kedua kaki
• Rasa lelah, nyeri dan kaku di punggung pada saat bangun dari tidur dan dari duduk
• Setiap kali bergerak punggung terasa nyeri sehingga tidak kuat duduk dan berdiri lama
Setelah saya periksakan ke Puskesmas Kelurahan Duren Tiga kecamatan Pancoran saya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah BUDHI ASIH Jakarta Timur pada tanggal 6 Januari 2009 dan dilakukan xray (rontgen) dan hasil pemeriksaan dari Dokter Ahli Radiologi rumah sakit tersebut yaitu dr. Ratri Dianti, Sp. Rad. Sebagai berikut:
• Kesan : Kompresi Corpus Lumbal 1 dan 2
• Anjuran : MRI
Karena Di RSUD BUDHI ASIH dokter spesialis bedah tulang atau orthopedinya sedang keluar negeri menjadi sukarelawan untuk Palestina maka saya dirujuk ke RSUD PASAR REBO Jakarta Timur dan masuk rumah sakit tersebut tanggal 8 Januari 2009. Sesudah sampai di RSUD PASAR REBO Saya disuruh menggunakan brace (seperti baju besi). Saya melakukan xray (rontgen) lagi dan hasilnya baru diketahui hari senin tanggal 12 Januari 2009 dan hasilnya menurut dokter spesialis orthopedi RSUD PASAR REBO, sebagai berikut :
• Saya positif Terkena TBC TULANG yang menyebabkan 2 ruas tulang belakang hancur yaitu tulang lumbal 1 dan 2
• Anjuran : harus dioperasi secepatnya dan dikasih pen untuk menyangga tulang belakang yang hancur. Efeknya jika tidak segera dioperasi bisa terjadi kelumpuhan pada kedua kaki (Na’udubillah min dzalik/semoga Allah SWT melindungiku dari hal tersebut)
Kemudian kami tanyakan ke berbagai sumber kira-kira berapa biaya keseluruhan operasi tersebut, ternyata sangat mahal dan diluar dugaan yaitu 17 sampai 20 juta rupiah. Karena harga pen sendiri yang dari titanium harganya 14-an juta.
Sampai saat ini saya masih dirawat di RSUD PASAR REBO Ruang Cempaka 503-03 dan sehubungan dengan keadaan ekonomi keluarga saya yang miskin, tetapi saya memiliki keinginan dan semangat untuk menuntut ilmu. Maka dengan keadaan yang demikian saya mengajukan permohonan bantuan materil maupun moril kepada Bapak/Ibu para dermawan untuk bersedia membantu saya, dan Insya Allah seberapapun besar bantuan yang diberikan akan sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kelangsungan study saya. Adapun bantuan yang diberikan bisa dikirim ke Alamat tempat tinggal saya, atau kalau bapak/Ibu punya banyak kesibukan bisa menghubungi Kedua paman saya, yang mengurusi pengetikan permohonan bantuan ini dan segala sesuatunya yaitu
1. SAPRUDIN dengan Nomor Hp. 085227434999 atau
Ke BRI Cab. Paguyangan No. Rekening 3687-01-007010-53-2 atas nama SAPRUDIN
2. ATOILLAH dengan nomor Hp. 081210960032 atau
Ke Bank Muamalat Shar’e no. Rekening 601923 9021324999 atas nama ATOILLAH.
Demikian permohonan bantuan ini saya sampaikan semoga Allah mengabulkan do'a ini dengan perantaraan kedermawanan Bapak/Ibu. Atas segala bantuan yang diberikan sebelum dan sesudahnya saya ucapkan Jazakumullah khairan jaza' semoga Allah mengganti dengan yang lebih baik dari yang telah diberikan. Amien.
Wassalamu'alaikum wr wb.
Jakarta, 15 Januari 2009
Al faqir ila rahmatillah

Nurhalimah

*Catatan:
• No. Telepon RSUD Pasar Rebo : (021)8401127, 8400109
• No. Telepon RSUD Budhi Asih : (021)8090282